Kamis, 14 Januari 2016

Unsur-Unsur Berita

Sebuah fakta layak disebut sebuah berita apabila memenuhi unsur-unsur tertentu. Para pakar jurnalistik telah menyepakati unsur-unsur tersebut adalah 5W+1H

(What, Where, When, Who, Why, dan How). Unsur-unsur berita tersebut akan saling mendukung membuat sebuah berita yang mengandung informasi lengkap. Hal tersebut akan lebih memuaskan pembaca, karena pembaca mendapatkan sebuah informasi secara jelas dan tidak samar.

Romli (2000:6) menjelaskan bahwa fakta yang layak diberitakan harus memenuhi unsur-unsur 5W+1H, 5W+1H tersebut adalah:
1) What: apa yang terjadi?
2) Where: di mana hal itu terjadi?
3) When: kapan peristiwa itu terjadi?
4) Who: siapa yang terlibat dalam kejadian itu?
5) Why: kenapa hal itu terjadi?
6) How: bagaimana peritiwa itu terjadi?

Djuraid (2006:85-86) menyebutkan secara lebih rinci bahwa dalam pelajaran dasar menulis berita dimulai dengan pengenalan bagian berita yang sangat populer yakni 5W+1H. Siapa tokohnya, di mana kejadiannya, apa yang terjadi, mengapa terjadi, bagimana bisa terjadi dan seterusnya. Pedoman ini setidaknya akan memudahkan untuk mulai menulis. Setelah bahan-bahan berita terkumpul, selanjutnya dilakukan identifikasi sesuai dengan 5W+1H. dengan demikian, akan muncul gambaran tentang kerangka berita yang akan ditulis. Berikut ini adalah unsur ADIKSIMBA yang harus tercantum dalam setiap berita.
1) What atau apa: merupakan sebuah nama atau identitas dari suatu kejadian atau peristiwa. Misalnya, peritiwa bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan berbagai bentuk bencana alam lainnya. Bukan hanya peritiwa seperti seorang tokoh yang berbicara tentang suatu masalah. Contoh: Banjir telah menggenangi perumahan warga.
2) Where atau di mana: merupakan tempat kejadian yaitu tempat peristiwa atau kejadian terjadi. Dalam istilah kriminal biasa disebut dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara). Unsur ini biasanya menyatakan lokasi dan daerah terjadinya peristiwa. Contoh: Banjir telah menggenangi perumahan warga di desa Sambong.
3) When atau kapan: merupakan waktu terjadinya suatu kejadian atau peristiwa . bisa disebut dengan pagi, siang, sore, atau malam. Bahkan apabila ingin lebih rinci bisa disebutkan tanggal dengan hitungan jam, menit, sampai detik. Contoh: Banjir terjadi pada dini hari pukul 02.00.
4) Who atau siapa: merupakan tokoh yang menjadi pemeran utama dalam berita. Meliputi siapa saja yang terlibat dalam peristiwa dalam berita. Contoh: Warga desa Sambong yang terkena banjir membersihkan rumah mereka.
5) Why atau mengapa: merupakan alasan mengapa peristiwa itu bisa terjadi. Pertanyaan ini bisa menguak apa yang menjadi penyebab sehingga peristiwa itu bisa terjadi. Contoh: Hujan deras semalam menyebabkan banjir di desa Sambong.
6) How atau bagaimana: merupakan pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana keadaan yang terjadi, bagaimana proses terjadinya, termasuk akibat yang ditimbulkan dari peritiwa tersebut. Contoh: Banjir tejadi ketika tengah malam saat hujan deras mengguyur desa Sambong.

Dari berbagai pendapat di atas, diperoleh simpulan bahwa sebuah fakta atau informasi layak untuk diberitakan apabila memenuhi unsur berita, unsur tersebut adalah 5W+1H, what, where, when, who, why, dan how, yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana, dan selanjutnya agar lebih mudah diingat bisa disebut dengan akronim ADIKSIMBA. Unsur-unsur berita tersebut akan mempermudah penulis dalam menyusun sebuah berita, selain itu pembaca juga akan lebih mudah dalam menikmati berita yang disajikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar