Jumat, 30 Oktober 2015

Menulis Laporan

Menulis Laporan

Pengertian Laporan

Laporan adalah penyampaian informasi yang bersifat aktual tentang suatu masalah secara perorangan atau kelompok, badan atau dinas tertentu, kepada pihak tertentu. Kata "laporan" dalam bahasa Latinnya adalah reportare, yang berarti membawa kembali dokumen tertulis yang disusun sebagai basil prosedur dari sesuatu dengan cara sistematis. Jadi, laporan adalah sesuatu yang dilaporkan.

Keraf (2004: 324) mengatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya Karena laporan yang dimaksud sering mengambil bentuk tertulis, maka dapat dikatakan pula bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk faktafakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.

Menurut Soeseno (1997: Ill), laporan ialah tulisan panjang tentang suatu masalah (persoalan) yang disusun secara berurutan, rinci dan lengkap, berdasarkan pengamatan sendiri. Bentuk ini cocok untuk menyajikan hasil penyelidikan untuk mengungkap suatu kejadian atau proses yang semula belurn jelas duduk perkaranya. Laporan dapat berupa investigative report, berisi hasil penyelidikan sebuah misteri atau pengamatan lapangan secara ilmiah, dan new journalism report, berisi hasil pengamatan sendiri yang dibubuhi unsur-unsur fiktif agar lebih menyentuh emosi.

Laporan secara umum bennakna uraian yang disampaikan atau dilaporkan kepada pihak lain. Sementara itu, melaporkan bennakna memberitahukan sesuatu (pennasalahan) kepada pihak lain yang berkepentingan. Dalam arti khusus, laporan dipakai untuk urusan kedinasan, yaitu dokumen yang berisi informasi mengenai pelaksanaan tugas yang telah atau sedang dikerjakan oleh pejabat pelaksana kepada pejabat lain yang berwenang menerima, mengoreksi, dan memberi penilaian (Sutarni dan Sukardi, 2008: 45).

Dengan demikian, definisi laporan adalah penyampaian suatu hasil kegiatan secara perorangan, kelompok, barlan, atau dinas tertentu kepada pihak tertentu secara objektif sesuai kenyataan yang sebenarnya. Dengan laporan penerima dapat mengetahui informasi yang disampaikan oleh penulis mengenai infonnasi dari suatu masalah.

Jenis-jenis Laporan

Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya. Variasinya mulai dari suatu bentuk laporan yang sederhana berbentuk angka-angka sebagai suatu gambaran mengenai perkembangan suatu persoalan, sampai kepada laporan yang terdiri dari beberapa jilid buku yang masing-masing terdiri dari ratusan halaman. Ada yang berbentuk isian fonnulir-fonnulir yang standar, ada yang berbentuk surat, ada pula yang berbentuk buku.

Hasnun (2006) mengungkapkan jenis laporan terbagi menjadi tiga, yaitu berdasarkan (a) penyampaian, (b) waktu, dan (c) isi.
a) Penyampaian
Menurut cara penyampaiannya, laporan dibedakan menjadi dua, yaitu laporan yang disampaikan secara lisan dan laporan yang disampaikan secara tertulis.
b) Waktu
Menurut waktunya, E. Zainal Arifin (1993: 13) via Hasnun membagi laporan menjadi laporan harlan, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan tahunan, dan laporan lima tahunan. Laporan harlan merupakan laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama harl itu. Hal-hal yang dilaporkan bukan saja prestasi yang dicapai, melainkanjuga hambatan yang dialami. Sama halnya dengan laporan harlan, maka laporan mingguan, bulanan, dan tahunan melaporkan hasH kegiatan selama seming~ sebulan, dan satu tahun yang berisi prestasi dan hasil yang ingin dicapai, termasuk hambatan yang dialami.
c) lsi
Menurut isinya, laporan dibedakan menjadi laporan kegiatan, laporan keadaan, laporan kejadian atau peristiwa, laporan hasil perjalanan, laporan hasil rapat, laporan hasH seminar, dan laporan penelitian. Sutarni dan Sukardi (2008) mengatakanjenis laporan terbagi menjadi tiga, yaitu berdasarkan media yang digunakan, waktu pelaksanaan, dan luas lingkupnya.
a) Berdasarkan media yang digunakan Berdasarkan media yang digunakan laporan dapat dibedakan sebagai laporan lisan dan laporan tulisan. b) Berdasarkan waktu pelaksanaan
Berdasarkan waktu pelaksanaan, laporan dapat dibedakan menjadi laporan berkala dan laporan insidental. Laporan berkala disampaikan laporan periodik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam perencanaan, misalnya tiap minggu, tiap bulan, tiap semester, atau tiap tabun. Laporan insidental disusun setiap kali diminta oleh pejabat penilai di luar jadwal yang telah ditetapkan.
c) Berdasarkan luas lingkupnya
Laporan dapat dibedakan menjadi laporan umum dan laporan khusus. Laporan umum berisi uraian atau gambaran secara menyeluruh mengenai semua unsur secara garis besar, sedangkan laporan khusus berisi uraian secara rinci terhadap unsur permasalahan. Kekhususan tersebut bisa didasarkan atas periode, wilayah, atau sasarannya.

Laporan Kegiatan

Pada hakikatnya, semua hasil kegiatan diawali dengan perencanaan, dilaksanakan, dan diakhiri dengan laporan. Dengan demikian penulisan laporan merupakan kegiatan menulis semua kejadian atau objek hasil pengamatan/observasi (Wiyanto, dkk, 2005: 18). Menurut Hasnun (2006) laporan kegiatan isinya melaporkan secara tertulis hasil kegiatan RW kepada lurah/kepala desa, guru melaporkan hasil pelaksanaan ujian akhir kepada kepala sekolah, atau ketua panitia perpisahan melaporkan kegiatan acara kepada ketua OSIS. Laporan kegiatan adalah laporan yang sangat diperlukan karena berkaitan dengan tanggung jawab seseorang dalam melaporkan suatu kegiatan (Irsa, 2010: 160).

Wiyanto, dkk (2005: 18-20) Sistematika penulisan laporan meliputi tiga
bagian, yaitu pendahuluan, isi laporan, dan penutup. Langkah-Iangkah penulisan
laporan kegiatan sebagai berikut.
a) Melakukan kegiatan observasi
Mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum menulis laporan yang lengkap. Data yang dikumpulkan dapat berasal dari penelitian, kunjungan, kumpulan jurnal kegiatan, angket, wawancara, dan pengamatan atau observasi.
b) Menulis kerangka laporan
Setelah data hasil observasi terkumpul, kemudian menulis kerangka laporan. Kerangka laporan meliputi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi laporan, dan penutup. Judul ditulis diawal laporan. Pendahuluan meliputi tujuh bagian, yaitu nama kegiatan, maksud dan tujuan, waktu pelaksanaan, macam dan bentuk kegiatan, penyelenggara, anggaran, dan kendala. Kemudian isi laporan dan diakhiri dengan penutup.
c) Menulis laporan lengkap
Kerangka laporan di atas dapat dikembangkan berdasarkan data observasi yang dikumpulkan menjadi laporan yang utuh. Dalam penulisan laporan, ejaan serta kaidah penulisan yang baku harns diperhatikan.
d) Menyunting penulisan laporan
Pada penulisan laporan perlu adanya proses penyuntingan. Menyunting dengan memperhatikan kebenaran struktur kalimat, ketepatan penggunaan ejaan, dan ketepatan penggunaan tanda baca

Iskak dan Yustinah (2008) langkah-Iangkah yang dibutuhkan dalam membuat laporan meliputi: menentukan topik atau masalah yang hendak dilaporkan; menentukan tujuan pembuatan laporan; menentukan jenis laporan; mengumpulkan bahan; membuat kerangka laporan; dan mengembangkan kerangka menjadi laporan.

Langkah-langkah menyusun laporan menurut Irsa (2010) yaitu; I) menentukan topik dan tema; 2) menyusun kerangka laporan; 3) mengumpulkan data; 4) mengembangkan kerangka laporan; 5) menentukan judul. Hasnun (2006) mengatakan bahwa dalam menyusun laporan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: (l) apa yang dilaporkan, (2) siapa yang melaporkan, (3) bahasa laporan.

Komposisi laporan kegiatan belurn ada yang baku, apalagi seragam. Umumnya, komposisi laporan kegiatan mengacu kepada mutu kegiatan (Hasnun, 2006: 88). Dalam penjelasan tersebut, Hasnun mengatakan bahwa laporan kegiatan memiliki dua format yang berbeda, yaitu: (1) format terstruktur yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup, dan (2) format uraian. Dari dua format tersebut, dalam penelitian ini akan menggunakan format terstruktur untuk menulis laporan kegiatan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan kegiatan adalah laporan yang ditulis sebagai bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan yang telah diselenggarakan untuk mengetahui keseluruhan pelaksanaan kegiatan. Perlu memperhatikan langkah-Iangkah pembuatan laporan kegiatan agar laporan yang dibuat menjadi laporan yang baik dan infonnatif. Selain itu sistematika laporan harus ditampilkan secara runtut dengan bahasa yang efektif agar laporan kegiatan yang merupakan laporan pertanggungjawaban menjadi laporan yang baik, infonnatif, dan bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar