Sabtu, 24 Oktober 2015

Sejarah Lahirnya Linguistik

Sejarah Lahirnya Linguistik (Sardju: 1983: 15)

Kemampuan manusia berbicara menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya bersifat universal dan wajar. Oleh karena itu kebanyakan dari kita merasa tidak perlu memikirkannya dalam-dalam. Kita menganggap bahwa manusia normal dapat berbicara, seperti juga manusia normal dapat makan, tidur, atau berjalan.

Setiap manusia normal yang sudah melampui masa kanak-kanaknya dapat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Kemamapuan inilah yang membedakan manusia dengan binatang. Tetapi bukan berarti binatang tidak berkomunikasi, contohnya: ikan lumba-lumba terkenal pandai berkomunikasi dengan manusia.

Coba paparkan kepandaian lumba-lumba atau beberapa hewan lain!

Bagaimanapun juga, tak ada satupun bahasa binatang ini yang mendekati kerumitan, keluwesan, dan kesempurnaan bahasa manusia. Kemampuan bahasa manusia jauh melampaui kemampuan makhluk hidup manapun. Kerumitan, keluwesan, dan kesempurnaan bahasa manusia bisa dilihat dan dianalisis mulai pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, bahkan pada psikolinguistik dan sosiolinguistiknya.

Berikan paparan contohnya!

Manusia memperoleh bahasa melalui transmisi kebudayaan. Dengan kata lain, bahasa adalah sesuatu yang kita pelajari dan diajarkan, bukan sesuatu yang diperoleh secara alamiah. Kebudayaan merupakan bagian dari keseluruhan kompleks perilaku yang dimiliki bersama dan dipelajari manusia.

Tata bahasa dan sistem bunyi bahasa yang berkaiatan dengan kebudayaan manusia sangatlah rumit.

Bahasa berkaitan dengan apakah bahasa itu, bagaimana proses menghasilkan bahasa, bagaimana bahasa itu dibentuk, bagaimana variasi bahasa itu berubah dari waktu ke waktu, bagaimana bahasa itu berkerabat dengan bahasa-bahasa lain, bagaimana digunakan oleh pemakainya, bagaimana kaitan bunyi dan arti dalam bahasa, dan masih banyak lagi permasalahan yang berkaitan dengan bahasa.

Lahirnya linguistik: ilmu yang menelaah tentang bahasa manusia. Linguistik berarti 'ilmu bahasa', berasal dari kata Latin lingua 'bahasa'. Seorang ahli linguistik disebut linguis. (Verhaar, 1982: 1)

Dalam perkembangannya sebagai ilmu, linguistik mengenal tiga tahapan:
1) Tahap spekulasi
2) Tahap observasi dan pengklasifikasian
3) Tahap perumusan teori
(Chaer, 1994: 6)

1) Tahap Spekulasi:
Bahasa mencerminkan kenyataan di sekeliling kita. Pada dasarnya tatabahasa di dunia ini sama, yang berbeda hanya lahirnya saja (kesemestaan bahasa). Pada tahap spekulasi pembicaraan mengenai sesuatu dan cara pengambilan kesimpulan dilakukan dengan sikap spekulatif. Artinya, kesimpulan dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur tertentu.
Contoh: bentuk bumi datar seperti meja

2) Tahap Observasi dan Pengklasifikasian:
Bahasa diamati berdasarkan ciri-cirinya, mengumpulkan secara sistematis, dan mengklasifikasikannya sesuai dengan sifat-sifat bahasa. Pada tahap ini bahasa belum dapat dikatakan bersifat ilmiah, karena belum berdasarkan teori.

3) Tahap Perumusan Teori:
Dalam tahap ini diajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan, kemudian dirumuskan hipotesis. Hipotesis diuji dengan data, apabila terbukti maka timbulah teori. Teori yang baik harus tuntas, konsisten, dan sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar