Sabtu, 07 November 2015

Faktor Penyebab Budaya Baca Rendah

Faktor Penyebab Budaya Baca Rendah

Memang benar minat dan budaya baca masyarakat masih tergolong rendah namun hal itu tidak penting untuk dipermasalahkan. Yang harus dilakukan adalah mencari tau apa yang menjadi penyebab rendahnya minat dan budaya baca tersebut.

Menurut NS Sutarno (2006:257-258) rendahnya minat dan budaya baca masyarakat terjadi pada kelompok masyarakat yang menghadapi beberapa keterbatasan seperti :
a. Akses informasi dari dan ke perpustakaan.
Keterbatasan akses informasi dari perpustakaan disebabkan beberapa hal seperti kurang nya sosialisasi dan permasyarakatan, publikasi melalui brosur, tempat perpustakaan yang kurang strategis, dan terbatasnya kegiatan perpustakaan yang dapat diketahui atau diikuti oleh masyarakat.
b. Tingkat pendidikannya masyarakat yang masih berada dibawah standar.
Kita paham betul bahwa pemakai perpustakaan adalah mereka yang berkecimpung dengan dunia informasi dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu masyarakat yang tingkat pendidikannya masih relatif terbatas, dan kondisi lingkungannya kurang mendukung, maka tingkat ketertarikan dan kebutuhannya terhadap layanan perpustakaan juga belum optimal.
c. Kondisi sosial ekonominya pada umumnya kurang menguntungkan.
Untuk sebagian anggota masyarakat yang secara kebetulan kondisi sosial ekonominya belum beruntung, maka perhatian untuk membeli atau memiliki buku kurang. Jadi kebiasaannya membaca dirumah juga terbatas,karena dirumah sedikit atau bahkan jarang membaca, maka minat untuk ke perpustakaan untuk membaca juga berkurang.
d. Layanan perpustakaan kepada masyarakat yang belum merata.
Layanan yang belum merata juga banyak penyebabnya, sementara untuk memperoleh layanan tersebut masyarakat juga harus aktif, misalnya datang ke perpustakaan.
e. Apresiasi dan respon masyarakat masih perlu ditingkatkan
Pada dasarnya apresiasi dan respon masyarakat terhadap perpustakaan berkaitan erat dengan kebiasaan membaca, tingkat pendidikan, dan kondisi serta lingkungannya. Manakala semua itu belum menunjang, maka dapat berakibat terhadap apresiasi dan respon masyarakat.

Sedangkan pendapat yang dinyatakan oleh NS Sutarno (2006:259-260) bahwa minat dan budaya baca nya sudah baik dan menggembirakan berlangsung pada kelompok masyarakat tertentu, antara lain :
1. Masyarakat Terpelajar.
Mereka karena aktivitas kesehariannya harus berhubungan dengan buku dan bahan bacaan lain untuk melengkapi dan mendukung agar tugas-tugas belajarnya berhasil dengan baik.
2. Tingkat kesadaran tentang pentingnya perpustakaan telah meningkat.
Dengan demikian maka mereka dengan sendirinya akan aktif berkunjung ke perpustakaan untuk membaca, belajar dan melakukan kegiatan ilmiah lainnya.
3. Masyarakat memiliki akses dan informasi ke perpustakaan mudah.
Akses ke perpustakaan yang dapat diperoleh dengan mudah, maka minat dan keinginan untuk ke perpustakaan bertambah, apalagi setelah menyadari bahwa perpustakaan memberikan sesuatu yang berguna baginya, baik dalam belajar, bekerja, mengembangkan ilmu pengetahuan, maupun mencari hiburan.
4. Mereka yang kondisi social ekonominya lebih beruntung.
Kebanyakan anggota masyarakat yang makin maju dan kebutuhan dasar hidupnya sudah tidak menjadi masalah maka mereka mencari sesuatu lain. Perpustakaan yang dapat memberikan dan melayani mereka, tentu merupakan salah satu hal yang menarik, sehingga masyarakat akan tertarik serta mendapat respon yang positif.
5. Jangkauan layanan perpustakaan memadai.
Sebuah perpustakaan yang ada ditengah-tengah masyarakat dengan lingkungan yang terbatas dapat dijangkau dengan mudah, tetapi pada sisi yang lain masih ada masyarakat yang relatif jauh atau sulit dijangkau oleh layanan perpustakaan. Maka perlu diupayakan peningkatan layanan, misalnya denga unit perpustakaan keliling atau mengembangkan perpustakaan cabang, layanan paket dan layanan lain sejauh memungkinkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar