Sabtu, 07 November 2015

Media Pembelajaran Audio Visual

Media Pembelajaran Audio Visual

Audio visual adalah sebagai alat-alat yang mempunyai dua sifat dasar, yakni audible artinya yang dapat didengarkan dan visible yang dapat dilihat (Suleiman, 1981: 11). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, audio dimaknai dengan sesuatu yang bersifat dapat didengar atau alat peraga yang bisa didengar (dalam Alwi, 2005: 76) dan visual adalah halhal yang dapat dilihat dengan indera penglihatan/ mata (Alwi, 2005: 1262).

Keberadaan dua sifat dasar audio visual di atas, menurut Wina Sanjaya (2006: 80) menjadikan alat tersebut lebih tepat dan menarik dijadikan media dalam proses belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan, audio visual sering dijadikan sebagai “sensori aids” atau alat-alat pembantu panca indera dalam ruang belajar sehingga akan mempermudah dalam memahami kata-kata yang ditulis maupun yang diungkapkan.

Pembelajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa (Arsyad, 2002: 30-31). Ciri-ciri utama teknologi media audio visual adalah sebagai berikut :
a. Mereka biasanya bersifat linear.
b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya.
d. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaksi siswa yang rendah.

Pembelajaran menggunakan media audio visual seperti ini ditujukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran, sehingga diharapkan anak-anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekamnya (Darwanto, 2005: 101).

Menurut Suparman (1997: 56) media audio visual merupakan alat bantu berupa sampel atau contoh dalam penyampaian materi yang bertujuan merangsang minat dan perhatian siswa agar tertarik dengan mata pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan setelah menyaksikannya siswa mempunyai gambaran dan pemahaman pada materi yang diberikan.

Media berbasis audio visual di sini adalah suatu media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi). Beberapa yang termasuk dalam kategori media audio visual antara lain:

a. Film
Film merupakan selaput tipis yang terbuat dari seloloit untuk tempat gambar negatif atau untuk gambar positif yang biasa diputar di bioskop (Dagun, 2006: 258). Dalam dunia pendidikan, film bisa dijadikan salah satu jenis media audio visual yang dapat menarik perhatian siswa. Dibanding dengan media yang lain, film mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
1) Penerima pesan akan memperoleh tanggapan yang lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, karena antara melihat dan mendengar dapat dikombinasikan menjadi satu.
2) Dapat menikmati kejadian dalam waktu yang lama pada suatu proses atau peristiwa tertentu.
3) Dengan teknik slow-motion dapat mengikuti suatu gerakkan atau aktivitas yang berlangsung cepat.
4) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
5) Dapat membangun sikap, perbuatan dan membangkitkan emosi serta mengembangkan problema.

Pada hakikatnya film merupakan suatu penemuan dalam proses pembelajaran yang mengkombinasikan dua macam indera pada saat yang sama. Film merupakan serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan tingkatan yang berjalan terus hingga menggambarkan pergerakan yang nampak normal.

Penggunaan film dalam dunia pendidikan dan pembelajaran di kelas berguna terutama untuk:
1) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
2) Menambah daya ingat pada pelajaran.
3) Mengembangkan daya fantasi anak didik.
4) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
5) Mengatasi pembatasan dalam jarak dan waktu.
6) Memperjelas hal-hal yang abstrak.
7) Memberikan gambaran pengalaman yang lebih realistik.

b. Video
Video merupakan tek pesawat yang memancarkan gambar pada pesawat televisi, alat merekam gambar hidup dan bisa ditayangkan kembali lewat layar televisi (Dagun, 2006: 1184). Menurut Sadiman (2009: 75) bahwa video merupakan media audio visual yang menampilkan gerak.

Daryanto (1993: 35) mengungkapkan beberapa manfaat dari
video, antara lain:
1) Video dapat merekam peristiwa yang terjadi secara cepat dan praktis dan dapat menampilkan tayangan atau hasil pengambilan film secara cepat pula tanpa proses lebih lanjut.
2) Video dapat memperbesar atau memperkecil ukuran dan waktu dari suatu proses.
3) Video dapat diputar ulang.
4) Kaset film sangat berukuran praktis.
5) Video dapat ditampilkan di televisi yang besar maupun kecil.
6) Kaset video dapat digerakkan dengan putaran lambat atau cepat.

c. Televisi
Televisi merupakan tek sistem penyiaran gambar objek yang bergerak disertai dengan suara, melalui kabel atau satelit, menggunakan alat yang merubah gambar dan bunyi menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar pada tabung kaca (Dagun, 2006: 1109). Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.

Televisi sebagai media pembelajaran mengandung beberapa
keuntungan antara lain:
1) Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
2) Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
3) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
4) Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
5) Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
6) Menarik minat anak.
7) Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam inservice training.
8) Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap Sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar