Jumat, 06 November 2015

Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping

Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pembelajaran untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru Silberman, (1996 dalam Shoimin). Pemetaan pikiran merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis (Hernowo, 2003 dalam Shoimin). Meminta pembelajar untuk membuat peta pikiran memungkinkan mereka mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang tengah mereka rencanakan. Dari kedua para pakar tersebut bahwa model pembelajaran Mind Mapping yaitu model pembelajaran yang sangat baik untuk menghasilkan suatu ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan dari apa yang mereka sudah rencanakan untuk di tuangkan dalam sebuah tulisan. Mind Mapping menurut Martin (dalam Trianto, 1994), merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Mind Mapping menyediakan bantuan visual konkret untk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari. Para guru yang telah menggunakan Mind Mapping menemukan ide-ide utama apa yang akan dimasukkan atau dihapus dari rencana-rencana dan pengajaran sains mereka. Mind Mapping membantu guru memahami macam-macam konsep yang ditanamkan di topik lebih besar yang di ajarkan. Pemahaman ini akan memperbaiki perencanaan dan instruksi guru. Berdasarkan ulasan di atas dapat dijelaskan yang di maksud dengan model pembelajaran Mind Mapping adalahsebuah peta konsep yang dapat menemukan ide-ide utama sehingga dapat membantuk anak menghasilkan pembelajaran bermakna dan jelas. Martin (1984) menyatakan model pembelajaran Mind Mapping adalah ilustrasi grafis konkret yang mengidikasikan bagaiman sebuah konsep tunggal di hubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping dapat disimpulkan yaitu teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Otak sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah daripada metode pencatatan tradisional karena ia mengaktifkan kedua belahan otak. Cara ini juga menenangkan, menyenangkan, dan kreatif. Model Mind Mapping dapatmembantu pembelajar mengatasi kesulitan, mengetahui apa yang ditulis, serta bagaimana mengorganisasi gagasan, sebab teknik ini mampu membantu pembelajar menemukan gagasan, mengetahui apa yang akan ditulis pembelajar, serta bagaimana memulainya. Ciri-ciri Mind Mapping Agar pemahaman terhadap Mind Mapping lebih jelas, maka Dahar (1989) yang dikutip oleh Erman (2003 dalam buku Trianto), mengemukakan terdapat ciri-ciri Mind Mapping yang dapat kita ketahui sebagai berikut : 1) Mind Mapping adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan Mind Mapping, siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. 2) Suatu Mind Mapping merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan-hubungan proporsional antara konsep-konsep. 3) Tidak semua konsep mempunyai nobot yang sama. Ini berarti ada konsep yang lebih inklusif dari pada konsep-konsep yang lain. 4) Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada Mind Mapping tersebut. Cara Membuat Mind Mapping Pembuatan Mind Mapping dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. George Posner dan Alan Rudnitsky, dalam Nur (2000a: 36 dalam buku Trianto) menulis, bahwa “Mind Mapping mirip dengan peta jalan, namun Mind Mapping menaruh perhatian pada hubungan antar ide-ide, bukan hubungan antar tempat”. Untuk membuat suatu Mind Mapping, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu pola logis. Kadang-kadang Mind Mapping merupakan diagram hierarki, kadang-kadang Mind Mapping itu memfokus pada hubungan sebab akibat. DePorter 2005 (dalam buku Aris Shoimin) Mengemukakan beberapa kiat dalam membuat Mind Mapping yaitu : 1. Tulis Gagasan utamanya di tengah-tengah kertas dan lingkupilah dengan lingkaran, persegi, atau bentuk lain. 2. Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan utama. Jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi, tergantung dari jumlah gagasan atau segmen. Gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap cabang. 3. Tuliskan kata kunci atau frasa pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan untuk detail. Kata-kata kunci adalah kata-kata yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan pembelajar. 4. Tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik. Macam-macam Mind Mapping Menurut Nurr ( dalam buku Trianto 2006b), Mind Mapping ada empat macam, yaitu pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), Mind Mapping siklus, dan Mind Mapping laba-laba. a. Pohon Jaringan (Network Tree) Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada Mind Mapping menunjukkan hubungan antara ide-ide itu. Kata-kata yang ditulis pada garis memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pada saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftarlah konsep-konsep utama yang berkaitan dengan konsep itu. Pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualkan hal-hal berikut: (a) menunjukkan sebab akibat, (b) suatu hierarki, (c) prosedur yang bercabang, dan (d) istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan. b. Rantai Kejadian (Events Chain) Nur (2000b) mengemukakan, bahwa Mind Mapping rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualkan hal-hal berikut : (a) memberikan tahap-tahap dari suatau proses, (b) langkah-langkah dalam suatu prosedur linier, dan (c) suatu urutan kejadian. c. Mind Mapping siklus Dalam Mind Mapping siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Karena tidak ada hasil dan siklus itu berulang dengan sendirinya. Mind Mapping cocok diterapkan berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang (Nur. 2000b). d. Mind Mapping Laba-laba Mind Mapping laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Melakukan curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide dan ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Mind Mapping laba-laba cocok digunakan untuk memvisualkan hal-hal berikut : (a) tidak menurut hierarki, (b) kategori yang tidak paralel, dan (c) hasil curah pendapat. e. Kelebihan Model Pembelajaran Mind Mapping 1. Cara ini cepat 2. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang munculdalam pemikiran 3. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain 4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis. f. Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping 1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat 2. Tidak seluruh murid belajar 3. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar