Kamis, 05 November 2015

Pengertian Membaca Nyaring

Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu pendekatan yang dapat memuaskan serta memenuhi berbagai ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat. Oleh karena itu, dalam mengajarkan keterampilan membaca nyaring, guru harus memahami proses komunikasi dua arah. Lingkaran komunikasi belum lengkap kalau pendengar belum memberi tanggapan secukupnya terhadap pikiran dan perasaan yang diekspresikan oleh pembaca (Dawson dalam Tarigan 1979:23).

Pengertian Membaca Nyaring

Tarigan (1979:22), berpendapat bahwa membacakan adalah membaca suatu teks di depan orang lain atau audiens dengan pengujaran keras dan memperhatikan intonasi dan artikulasinya. Untuk dapat membacakan teks dengan baik, maka pembaca harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.

Tarigan (2008:23) dalam bukunya yang berjudul “Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa” juga mengemukakan bahwa membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Orang yang membaca nyaring harusnya terlebih dahulu mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Orang tersebut juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan.

Hal lain mengenai membaca nyaring dikemukakan oleh Broughton. Broughton (dalam Tarigan 2008:24) menjelaskan bahwa membaca nyaring merupakan suatu keterampilan yang serba rumit, kompleks, dan banyak seluk beluknya. Pertama-tama, pengertian terhadap aksara di atas halaman kertas dan sebagainya, kemudian memproduksikan suara yang tepat dan bermakna. Membaca nyaring pada hakikatnya merupakan suatu masalah lisan atau oral matter.

Rubin (dalam Rahim 2007:123-124) menjelaskan bahwa kegiatan yang paling penting untuk membangun pengetahuan dan keterampilan berbahasa siswa memerlukan membaca nyaring. Program yang kaya dengan membaca nyaring dibutuhkan untuk semua siswa karena membantu siswa memperoleh fasilitas menyimak, memerhatikan sesuatu secara lebih baik, memahami suatu cerita, mengingat secara terus menerus pengungkapan kata-kata, serta mengenali katakata baru yang muncul dalam konteks lain.

Berdasarkan pendapat para tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibaca, dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas, sehingga pendengar dan pembaca dapat memahami informasi yang terdapat dalam bacaan yang dibaca.

Tujuan Membaca Nyaring

Kegiatan membaca nyaring memberikan banyak manfaat yang positif bahkan memberikan kontribusi cukup bear dalam perkembangan anak terutama kemampuan berbahasa. Menurut Rubin (dalam Rahim 2005:123), menjelaskan bahwa kegiatan membaca nyaring ini dibutuhkan siswa dalam menyimak, memperhatikan sesuatu secara lebih baik, memahami isi teks, mengingat secara terus menerus, pengungkapan kata-kata serta dapat memperkenalkan kata-kata baru atau menambah perbendaharaan kosakata.

Hernowo (2005:162) menjelaskan bahwa apabila pembaca menemukan kata-kata yang sulit dicerna, maka pembaca disarankan untuk membaca dengan keras kata-kata tersebut. Membaca dengan keras disini adalah membaca dengan bersuara, sehingga telinga pembaca ikut mendengarkan. Membaca dengan keras merupakan kebalikan dari membaca secara batin atau membaca dalam hati.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan membaca nyaring. Membaca nyaring bukan saja bertujuan untuk diri sendiri melainkan bagi orang lain dalam berbagai kehidupan. Kegiatan membaca nyaring bertujuan untuk mengkomunikasikan isi bacaan yang berupa lambanglambang tertulis pada orang lain dan yang paling penting membaca nyaring adalah untuk mencapai kefasihan guna mendapatkan pemahaman.

Daftar Pustaka

Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hernowo. 2005. Quantum Reading. Bandung: MIC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar