Senin, 09 November 2015

Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono:146). Manaf (2009:11) lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebagai berikut: (1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket, (2) satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
a)Ciri-ciri kalimat
Widjono (2007:147) menjelaskan ciri-ciri kalimat sebagai berikut.
-Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
-Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket.
-Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
-Mengandung pikiran yang utuh.
-Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
-Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
-Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
b)Fungsi sintaksis dalam kalimat
Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah ”tempat” atau ”laci” yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu (Manaf, 2009:34). Wujud fungsi sintaksis adalah subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel.), dan keterangan (ket). Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan prediket, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat. Fungsi sintaksis akan dijelaskan berikut ini.

(1) Subjek
Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yaitu prediket. Ciri-ciri subjek adalah sebagai berikut:
(a)jawaban apa atau siapa,
(b)dapat didahului oleh kata bahwa,
(c)berupa kata atau frasa benda (nomina)
(d)dapat diserta kata ini atau itu,
(e)dapat disertai pewatas yang,
(f)tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan lain-lain,
(g)tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.
Hubungan subjek dan prediket dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.
Adik bermain.
S P
Ibu memasak.
S P
(2)Predikat
Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Hubungan predikat dan pokok kalimat dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.
-Adik bermain.
S P
Adik adalah pokok kalimat
bermain adalah yang menjelaskan pokok kalimat.
-Ibu memasak.
S P
Ibu adalah pokok kalimat
memasak adalah yang menjelaskan pokok kalimat.

Prediket mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(a)bagian kalimat yang menjelaskan pokok kalimat,
(b)dalam kalimat susun biasa, prediket berada langsung di belakang subjek,
(c)prediket umumnya diisi oleh verba atau frasa verba,
(d)dalam kalimat susun biasa (S-P) prediket berintonasi lebih rendah,
(e)prediket merupakan unsur kalimat yang mendapatkan partikel –lah,
(f)prediket dapat merupakan jawaban dari pertanyaan apa yang dilakukan (pokok kalimat) atau bagaimana (pokok kalimat).
(3)Objek
Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek dapat dikenali dengan melihat verba transitif pengisi predikat yang mendahuluinya seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini.
-Dosen menerangkan materi.
S P O
menerangkan adalah verba transitif.
-Ibu menyuapi adik.
S P O
Menyuapi adalah verba transitif.
Objek mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(a)berupa nomina atau frasa nominal seperti contoh berikut,
-Ayah membaca koran.
S P O
Koran adalah nomina.
-Adik memakai tas baru.
S P O
Tas baru adalah frasa nominal
(b)berada langsung di belakang predikat (yang diisi oleh verba transitif) seperti contoh berikut,
-Ibu memarahi kakak.
S P O
-Guru membacakan pengumuman.
S P O
(c)dapat diganti enklitik –nya, ku atau –mu, seperti contoh berikut,
-Kepala sekolah mengundang wali murid.
S P O
-Kepala sekolah mengundangnya.
S P O
(d)objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif transitif dipasifkan, seperti contoh berikut,
-Ani membaca buku.
S P O
-Buku dibaca Ani.
S P Pel.
(4) Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel.) bentuknya mirip dengan objek karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa nominal dan keduanya berpotensi untuk berada langsung di belakang predikat. Kemiripan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada contoh berikut.
-Bu Minah berdagang sayur di pasar pagi.
S P pel. ket.
-Bu Minah menjual sayur di pasar pagi.
S P O ket.

Pelengkap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(a)kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks ber dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks di- atau ter-, seperti contoh berikut.
-Bu Minah berjualan sayur di pasar pagi.
S P Pel. Ket.
-Buku dibaca Ani.
S P Pel.
(b)pelengkap merupakan fungsi kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba dwitransitif pengisi predikat seperti contoh berikut.
-Ayah membelikan adik mainan.
S P O Pel.
membelikan adalah verba dwitransitif.
(c)pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi oleh verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi, seperti contoh berikut.
-Budi menjadi siswa teladan.
S P Pel.
-Kemerdekaan adalah hak semua bangsa.
S P Pel.
(d)dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek, seperti pada contoh berikut.
-Pak Ali berdagang buku bekas.
S P Pel.
-Ibu membelikan Rani jilbab.
S P O Pel.

(e)pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya, seperti contoh berikut.
-Ibu memanggil adik.
S P O
Ibu memanggilnya.
S P O
-Pak Samad berdagang rempah.
S P Pel.
Pak Samad berdagangnya (?)
(f)satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif seperti contoh berikut.
-Pancasila merupakan dasar negara.
S P Pel.
Dasar negara dirupakan pancasila (?)
(5) Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada seluruh kalimat. Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam kalimat. Keterangan sebagai unsur tambahan dalam kalimat dapat dilihat pada contoh berikut.
-Ibu membeli kue di pasar.
S P O Ket. Tempat
-Ayah menonton TV tadi pagi.
S P O Ket. waktu
Keterangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(a)umumnya merupakan keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat, seperti contoh berikut.
-Saya membeli buku.
S P O

-Saya membeli buku di Gramedia.
S P O Ket. Tempat
(b)keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat, seperti contoh berikut.
-Dia membuka bungkusan itu dengan hati-hati.
S P O Ket. Cara
-Dengan hati-hati dia membuka bungkusan itu.
Ket. cara S P O
(c)keterangan diisi oleh adverbia, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektival, dan klausa terikat, seperti contoh berikut.
-Rifi datang kemarin.
S P Ket. Waktu
-Ibu berangkat kemarin sore.
S P Ket. waktu
Manaf (2009:51) membedakan keterangan berdasarkan maknanya seperti dijelaskan berikut.
(a)Keterangan tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang mengandung makna tempat. Keterangan tempat diawali oleh preposisi di, ke, dari (di) dalam, seperti contoh berikut.
-Ayah pulang dari kantor.
S P Ket, tempat
-Irfan bermain bola di lapangan.
S P O Ket. Tempat
(b)Keterangan waktu
Keterangan waktu adalah keterangan yang mengandung makna waktu. Keterangan waktu diawali oleh preposisi pada, dalam, se-, sepanjang, selama,

sebelum, sesudah. Selain itu ada keterangan waktu yang tidak diawali oleh preposisi, misalnya sekarang, besok, kemarin, nanti. Keterangan waktu dalam kalimat seperti contoh berikut.
-Dia akan datang pada hari ini.
S P Ket. Waktu
-Dia menderita sepanjang hidupnya.
S P Ket. waktu
(c)Keterangan alat
Keterangan alat adalah keterangan yang mengandung makna alat. Keterangan alat diawali oleh preposisi dengan dan tanpa. Keterangan alat dalam kalimat seperti contoh berikut.
-Ibu menghaluskan bumbu dengan blender.
S P O Ket. Alat
-Kue itu dibuat tanpa cetakan.
S P Ket. alat
(d)Keterangan cara
Keterangan cara adalah keterangan yang berdasarkan relasi antarunsurnya, bermakna cara dalam melakukan kegiatan tertentu. Keterangan cara ditandai oleh preposisi dengan, secara, dengan cara, dengan jalan, tanpa. Pemakaian keterangan cara dalam kalimat seperti contoh berikut.
-Dia memasuki rumah kosong itu dengan hati-hati.
S P O Ket. Cara
-Habib mengendarai sepedanya dengan pelan-pelan.
S P O Ket. cara
(e)Keterangan tujuan
Keterangan tujuan adalah keterangan yang dalam hubungan antar unsurnya mengandung makna tujuan. Keterangan tujuan ditandai oleh preposisi agar, supaya, untuk, bagi, demi. Pemakaian keterangan tujuan dalam kalimat seperti contoh berikut.
-Arif giat belajar agar naik kelas.
S P Ket. Tujuan
-Adonan itu diaduk supaya cepat kembang.
S P Ket. tujuan
(f)Keterangan penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang berdasarkan relasi antarunsurnya yang membentuk makna penyerta. Keterangan penyerta ditandai oleh preposisi dengan, bersama, beserta seperti yang terdapat dibawah ini.
-Mahasiswa pergi studi banding bersama dosen.
S P Pel Ket. Penyerta
-Orang itu pindah bersama anak isterinya.
S P Ket. penyerta
(g)Keterangan perbandingan
Keterangan perbandingan adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna perbandingan. Keterangan perbandingan ditandai oleh preposisi seperti, bagaikan, laksana, seperti contoh berikut ini.
-Dia gelisah seperti cacing kepanasan.
S P Ket. Perbandingan
-Suara orang itu keras bagaikan halilintar.
S P Ket. Perbandingan
(h)Keterangan sebab
Keterangan sebab adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna sebab. Keterangan sebab dtandai oleh konjungtor sebab dan karena, seperti contoh berikut.
-Sebagian besar rumah rusak karena gempa.
S P Ket. Sebab

-Rakyat semakin menderita karena harga beras semakin naik.
S P Ket. sebab
(i)Keterangan akibat
Keterangan akibat adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna akibat. Keterangan akibat ditandai oleh konjungtor sehingga dan akibatnya, seperti contoh berikut ini.
-Dia sering berbohong sehingga temannya tidak percaya kepadanya.
S P Ket. Akibat
-Hutan lindung ditebang akibatnya sering terjadi tanah longsor.
S P Ket. Akibat
(j)Keterangan syarat
Keterangan syarat adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna syarat. Keterangan syarat ditandai oleh konjungtor jika dan apabila, seperti contoh berikut ini.
-Saya akan datang jika dia mengundang saya.
S P Ket. Syarat
-Jika para pemimpin Indonesia jujur, rakyat akan sejahtera.
Ket. Syarat S P
(k)Keterangan pengandaian
Keterangan pengandaian adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna pengandaian. Keterangan pengandaian ditandai oleh konjungtor andaikata, seandainya dan andaikan, seperti contoh berikut ini.
-Andaikan bulan bisa ngomong, dia tidak akan bohong.
Ket. Pengandaian S P
-Seandainya saya orang kaya, saya akan membantu orang miskin.
Ket. pengandaian S P O

-Rakyat semakin menderita karena harga beras semakin naik.
S P Ket. sebab
(i)Keterangan akibat
Keterangan akibat adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna akibat. Keterangan akibat ditandai oleh konjungtor sehingga dan akibatnya, seperti contoh berikut ini.
-Dia sering berbohong sehingga temannya tidak percaya kepadanya.
S P Ket. Akibat
-Hutan lindung ditebang akibatnya sering terjadi tanah longsor.
S P Ket. Akibat
(j)Keterangan syarat
Keterangan syarat adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna syarat. Keterangan syarat ditandai oleh konjungtor jika dan apabila, seperti contoh berikut ini.
-Saya akan datang jika dia mengundang saya.
S P Ket. Syarat
-Jika para pemimpin Indonesia jujur, rakyat akan sejahtera.
Ket. Syarat S P
(k)Keterangan pengandaian
Keterangan pengandaian adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna pengandaian. Keterangan pengandaian ditandai oleh konjungtor andaikata, seandainya dan andaikan, seperti contoh berikut ini.
-Andaikan bulan bisa ngomong, dia tidak akan bohong.
Ket. Pengandaian S P
-Seandainya saya orang kaya, saya akan membantu orang miskin.
Ket. pengandaian S P O

(l)Keterangan atributif
Keterangan atributif adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna penjelasan dari suatu nomina. Keterangan atibutif ditandai oleh konjungtor yang, seperti contoh berikut ini.
-Mahasiswa yang indeks prestasinya paling tinggi mendapat beasiswa.
Ket. Atributif (S) P O
-Bapak yang berbaju hijau itu adalah dosen saya.
Ket. Atributif (S) P O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar