Kamis, 05 November 2015

Teknik Think-Pair-Share (berpikir-berpasangan-berbagi)

Teknik Think-Pair-Share (berpikir-berpasangan-berbagi)

Teknik think-pair-share timbul dari penelitian tentang cooperative learning. Teknik belajar mengajar Berpikir-Berpasangan-Berbagi dikembangkan oleh Frank Lyman sebagai struktur kegiatan pembelajaran Cooperative Learning (Lie, 2008: 57). Teknik ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi partisipasi dari siswa.

Sementara itu, Arends (2008: 15-16) menjelaskan langkah-langkah penerapan teknik tersebut atas langkah 1_Thinking, langkah 2_Pairing, dan langkah 3_Sharing. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, penerapan teknik think-pair-share pada pembelajaran menulis eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Langkah 1_Thinking
Guru mengajukan pertanyaan atau tugas pelatihan`mengenai menulis eksposisi. Siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau mengerjakan tugas itu secara individual dalam waktu tertentu yang dibatasi, misalnya 5 menit.
2. Langkah 2_Pairing
Dalam periode ini, setiap siswa diminta untuk bekerja berpasangan dengan pasangannya masing-masing untuk mendiskusikan segala hasil pemikiran atau pekerjaan masing-masing. interaksi dalam tahap ini bias berupa saling berbagi jawaban atau saling mengoreksi hasil pekerjaan, atau saling memberi masukan terhadap pekerjaan itu.
3. Langkah 3_Sharing
Dalam periode ini, guru meminta pasangan-pasangan siswa untuk berbagi sesuatu yang sudah didiskusikan atau dibicarakan bersama pasangannya dengan seluruh kelompok atau kelas. Lebih efektif bagi guru untuk berjalan mengelilingi ruangan, dari satu pasangan ke pasangan lain sampai seperempat atau separuh pasangan berkesempatan melaporkan hasil diskusi mereka.

Suprijono (2009: 91) menyatakan pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Selanjutnya, “Pairing”, pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. Pasangan-pasangan itu diberi kesempatan untuk berdiskusi. Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan denganpasangan seluruh kelas. Tahap ini disebut dengan “Sharing”.

Teknik think-pair-share (berpikir-berpasangan-berbagi) merupakan pembelajaran kooperatif yang menekankan kerja sama antara peserta didik dalam kelompok. Pemikiran bahwa peserta didik lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep bila mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya, hal itu yang mendasarinya. Melalui teknik ini pula siswa diharapkan bekerja sama secara kelompok dalam pembelajaran menulis eksposisi sehingga meringankan dan membantu siswa yang kurang mampu menjadi mampu.

Teknik ini juga memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dan mengkomunikasikan pemikirannya kepada siswa lain. Think-pair-share (berpikirberpasangan-berbagi) dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap think (tahap berpikir), pair (tahap berpasangan), dan share (tahap berbagi). Prosedur pelaksanaan think-pair-share adalah sebagai berikut (Lie, 2008 :58).
1. Siswa membagi kelas menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang.
2. Siswa diberi tugas untuk mengidentifikasi paragraf.
3. Guru memberikan pengertian tentang paragraf eksposisi.
4. Guru memimpin diskusi kecil untuk membahas tugas siswa dalam mengidentifikasi paragraf.
5. Siswa merencanakan tema untuk penulisan paragraf eksposisi.
6. Siswa memikirkan secara individu ide pokok yang akan dikembangkan menjadi paragraf eksposisi berdasarkan tema yang telah disepakati. (think)
7. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya mengenai masalah-masalah yang perlu diungkapkan dalam paragraf eksposisi. (pair)
8. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok kecilnya (4 orang). Siswa membagikan hasil kerja atau berbagi dalam kelompoknya dan mendiskusikannya. (share)
9. Setelah diskusi selesai, masing-masing siswa memikirkan hasil diskusi yang telah dilakukan. (think)
10. Siswa kembali berdiskusi dan menukar pekerjaannya dengan teman sebangku untuk diberi masukan-masukan. (pair)
11. Setelah diskusi selesai, masing-masing siswa mulai mengembangkan ide pokoknya menjadi sebuah paragraf eksposisi atau karangan eksposisi.
12. Guru menambah pokok permasalahan yang belum diutarakan siswa.
13. Siswa memikirkan masukan dari guru.
14. Siswa melaanjutkan tulisannya menjadi paragraf eksposisi yang sempurna.

Dalam pelaksanaan teknik ini guru menjelaskan materi dengan mengaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan anak sehingga mereka mudah menanggapi dan memusatkan perhatian. Titik pusat (fokus) dapat tercipta melalui upaya merumuskan masalah yang akan dipecahkan atau merumuskan konsep yang akan ditemukan. Guru menginginkan siswa memikirkan lebih mendalam tentang apa yang telah dijelaskan.

Guru akan membiarkan dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk mencari dan menemukan sendiri informasi. Siswa diupayakan untuk belajar sambil bekerja dan belajar bersama dalam kelompok. Tugas yang berat dikerjakan seorang diri akan menjadi mudah bila dikerjakan bersama. Siswa yang egois akan menyadari pentingnya hidup bersama dalam hal tertentu. Siswa pun akan terbiasa menghargai pendapat orang lain dari belajar bersama. Siswa yang belum mengerti penjelasan guru akan menjadi mengerti dari hasil penjelasan dan diskusi mereka dalam kelompok. Think-pair-share ini juga memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.

Teknik think-pair-share (berpikir-berpasangan-berbagi) membantu siswa menuangkan ide mereka dan memperbaiki pemahaman. Teknik ini cocok digunakan di SMA karena kondisi siswa SMA yang masih dalam masa remaja yang membuat mereka menyukai hal baru dan lebih terbuka dengan teman seumuran mereka dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.

Berdasarkan hal tersebut teknik think-pair-share (berpikir-berpasanganberbagi) diyakini dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis eksposisi. Penggunaan teknik ini dapat membantu siswa untuk bekerja sama sekaligus juga mandiri. Siswa yang merasa kurang mampu menjadi mampu karena adanya kerja sama dengan teman yang mampu. Proses atau langkah-langkah pembelajaran menulis eksposisi dengan teknik think-pair-share (berpikirberpasangan- berbagi) digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1: Proses atau Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Eksposisi dengan Teknik Think-Pair-Share (berpikirberpasangan-berbagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar