Selasa, 10 November 2015

Menulis Deskripsi

Menulis Deskripsi

a. Pengertian Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari kata Latin describera yang berarti menulis tentang atau membeberkan sesuatu hal, sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian yang berasal dari kata perimemerikan yang berarti melukiskan sesuatu hal. Dalam kamus bahasa Inggris kata deskripsi adalah describe dan description. Describe yang berarti melukiskan; menggambarkan; membuat; sedangkan description yakni gambaran; lukisan. Describe lebih mengarah kepada penjelasan sebagai kata kerja, sedangkan description lebih sebagai kata benda.

Rofi‟uddin, Ahmad dkk (2001: 117) mengemukakan bahwa deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan suatu objek (berupa orang, benda, tempat, kejadian dan sebagainya) dengan kata-kata dalam keadaan yang sebenarnya. Dalam karangan deskripsi penulis menunjukkan bentuk, rupa, suara, bau, rasa, suasana, situasi sesuatu objek. Dalam menunjukkan sesuatu tersebut penulis seakan-akan menghadirkan sesuatu kehadapan pembaca, sehingga seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, meraba, merasakan objek yang dihadirkan oleh si penulis.

Menurut St.Y. Slamet (2008: 103), mengungkapkan bahwa deskripsi (pemerian) adalah wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasaran yang dituju yakni menciptakan atau memungkinkan terciptanya daya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga ia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami oleh pembuat wacana. Disini penulis berusaha memindahkan kesan-kesan hasil pengamatan dan perasaannya kepada pembaca dengan membeberkan sifat dan semua perincian yang ada pada sebuah objek ke dalam wacana deskripsi. Oleh karena itu, menulis karangan deskripsi dapat dikatakan lebih menekankan pada dimensi ruang.

Hal senada dikemukakan oleh Syamsuddin, dkk (2007: 81) bahwa paragraf deskripsi bertujuan menggambarkan suatu benda, tempat, keadaan, atau perististiwa tertentu dengan kata-kata. Misalnya menggambarkan objek berupa benda atau orang, digambarkan seolaholah merasakan, menikmati, atau merasa menjadi bagiannya. Semuanya digambarkan dengan terperinci.

b. Ciri – ciri Tulisan Deskripsi

Dalam menulis deskripsi diperlukan kecermatan pengamatan dan ketelitian untuk menggambarkan suatu obyek. Untuk itu, penulis harus benar-benar memahami ciri-ciri dari tulisan deskripsi tersebut. Adapun ciri-ciri deskripsi menurut M. Atar Semi (2007: 66) ada lima, yaitu:
1) Karangan deskripsi memperlihatkan detil atau rincian tentang objek.
2) Karangan deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca.
3) Karangan deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat di indera oleh pancaindera sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
4) Penyampaian karangan deskripsi dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah.
5) Organisasi penyajian lebih umum menggunakan susunan ruang.

c. Macam-macam Deskripsi
Menurut Keraf (1981: 132-169) wacana dalam bentuk deskripsi dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Deskripsi tempat
Deskripsi tempat berdasarkan pada tiga hal yaitu suasana hati, bagian yang relevan, dan urutan kejadiannya. Dalam kaitannya dengan suasana hati yang manakah yang paling menonjol untuk dijadikan landasan. Berkaitan dengan bagian yang relevan menulis deskripsi juga harus mampu memilih detail-detail yang relevan untuk mendapatkan gambaran tentang suasana hati. Sedangkan berkaitan dengan urutan penyampaian, pengarang dituntut pula mampu menetapkan urutan yang paling baik dalam menampilkan detail yang dipilih. Mungkin seorang penulis mengurutkan dari bagian yang tidak penting ke bagian yang penting atau sebaliknya.
2) Deskripsi orang atau tokoh
Untuk mendeskripsikan seorang tokoh dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti:
a) Menggambarkan fisik yang bertujuan memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh seorang tokoh.
b) Menggambarkan tindak tanduk seseorang tokoh. Dalam hal ini pengarang mengikuti dengan cermat semua tindak tanduk perbuatan, gerak-gerik sang tokoh. Dari satu tempat ke tempat lain atau dari waktu ke waktu lain.
c) Menggambarkan keadaan tokoh yang mengelilingi sang tokoh misalnya menggambarkan tentang pakaian, tempat kediaman, kendaraan dsb.
d) Menggambarkan perasaan dan pikiran tokoh. Hal ini tidak dapat diserap oleh pancaindera manusia. Namun diantara perasaan dan unsur fisik merupakan hubungan yang sangat erat. Pancaran wajah, gerak bibir pandangan mata dan gerak tubuh merupakan petunjuk tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu.
e) Menggambarkan watak seseorang. Aspek perwatakan inilah yang paling sulit dideskripsikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar