Kamis, 05 November 2015

Tinjauan tentang Media Gambar

Tinjauan tentang Media Gambar

a. Pengertian Media
Media merupakan alat peraga yang berasal dari kata peraga yang artinya alat-alat, atau dalam bahasa sehari-hari sering digabungkan menjadi alat peraga. Dalam dunia pendidikan media dikenal sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa untuk mencegah verbalisme.

Ada beberapa batasan tentang media, sebagai berikut: Menurut Heinich ( dalam Udin S. Winataputra 2006 : 5. 3 ) kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Menurut Wilbur Schramm ( dalam Asep Herry Hernawan 2008 : 11. 18 ) mendefinisikan media pembelajaran adalah sebagai tekhnologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.

Menurut AECT ( Association for Education and Communication Technologi, dalam Ngadino Yustinus, 2002: 8 ) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.

Menurut Gagne ( dalam Ngadino Yustinus, 2002: 8 ) mengatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Menurut Briggs ( dalam Ngadino Yustinus, 2002: 8 ) mengidentifikasi media sebagai segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, misalnya: buku, film, kaset, slide, dan sebagainya.

Menurut NEA ( National Education Association ) yang dikutip Arif S. Sadiman ( dalam Ngadino Yustinus, 2002: 8 ) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.

Menurut Dinje Borman Rumumpuk ( dalam Sri Anitah Wiryawan, 1994: 153 ) mengidentifikasi media pengajaran sebagai setiap alat, baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Pendapat yang dari jurnal internasional Rene Hobbs ( Assosiate Profesor Of Comunication Temple University, Philadelphia ) “Reading the Media is a shining beacon of how modern students need to be educated to better comprehend, analyze, and evaluate eternally vociferous media messages. Though not an explicit "howto" book per se, Reading the Media is an excellent source for devising one's own media literacy curriculum, and why media literacy matters. "Making informed choices, questioning texts, composing and sharing ideas using various symbol systems, tools, and technologies, and fully engaging in the practices of citizenship--these are key dimensions of literacy in an information age.

Maksud dari uraian bahasa Inggris di atas adalah sebagai berikut: media baca adalah sebuah rambu-rambu istimewa bagaimana anakanak/ siswa yang perlu menjadikan pendidikan lebih dipahami, dianalisis, dan dievaluasi secara terus menerus sehingga maksud dari suatu materi dapat benar-benar dapat dimengerti. Selain itu media baca juga merupakan sebuah sumber yang hebat untuk ditemukan sebagai media acuan dalam kurikulum itu sendiri, sebagai bahan media acuan membuat informasi pilihan, mengarang dari berbagai ide / pendapat dengan menggunakan simbol sistem yang bervariasi / peralatan dan teknologi yang sangat menarik dalam mempraktikkan bagi warga negara, khususnya bagi para siswa.

Berdasarkan pendapat- pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa media adalah alat yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah untuk menyalurkan pesan dari guru ke siswa, Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

b. Tujuan Penggunaan Media
Penggunaan media mempunyai tujuan, yaitu: 1). agar anak dapat mengamati langsung dan mendorong untuk bertanya dan berdiskusi; 2). untuk menarik perhatian anak agar memperhatikan materi pelajaran; 3). untuk memberikan dasar yang konkrit dalam berfikir; 4). untuk menghindari pengertian yang abstrak; 5). untuk meletakkan dasar yang penting dalam perkembangan belajar, sehingga apa yang dipelajari lebih tahan lama dalam ingatan.

Menurut Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi ( 1994: 153 ), secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan sebagai berikut : 1). memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut karakteristik bahan; 2). memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar; 3). menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu; 4). menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.

c. Manfaat Media Pembelajaran
Udin S. Winataputra ( 2006 : 5. 9 ) mengidentifikasi beberapa fungsi media pembelajaran, yaitu: 1). sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang lebih efektif; 2). dapat menciptakan situasi belajar yang diharapkan.; 3). sebagai hiburan untuk memancing perhatian siswa.; 4). mempermudah dan mempercepat daya tangkap siswa terhadap bahan ajar; 5). meningkatkan kualitas proses belajar siswa; 6). menjadikan hasil belajar siswa akan lebih tahan lama mengendap, sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi; 7). meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir.

Menurut Kemp dan Dayton ( dalam Ngadino Yustinus 2002: 20 ), mengemukakan manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut : 1). penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, 2). pengajaran bisa lebih menarik. 3). pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4). lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat. 5) kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan. 6). pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan. 7). sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar yang ditingkatkan. 8). peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

d. Nilai Media dalam Pendidikan
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa media merupakan alat yang digunakan dalam rangka mengatasi kesulitan belajar membaca permulaan siswa SD dan dalam rangka pencapaian tujuan dalam pendidikan. Nilai media dalam pendidikan adalah : 1) meletakkan dasar yang konkret dalam berfikir, 2) meningkatkan perhatian para siswa pada pelajaran, 3) meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan daya fikir siswa, 4) memberikan pengalaman yang nyata, yang dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk berusaha belajar mandiri.

e. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan ( Asep Herry Hernawan, 2008 : 11. 19 ). Disamping itu media gambar mudah didapat dan murah harganya, dapat dinikmati dimana-mana, dapat digunakan untuk menambah kosa kata baru dan memberi arti suatu abstraksi.

Menurut Ngadino Yustinus ( 2002: 31 ), media gambar adalah media yang paling umum dipakai sifatnya universal mudah dimengerti melewati batasan bahasa verbal.

Menurut Udin S. Winataputra ( 2006 : 5.14 ) beberapa kelebihan media gambar adalah : 1). sifatnya konkret, dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam yang lebih nyata; 2). dapat mengatasi batasan ruang, waktu, dan indra; 3). relatif murah harganya, mudah menggunakan dan membuatnya; 4). dapat digunakan untuk semua tingkat dan pengajaran semua bidang studi; 5). banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, koran, katalog, dan kalender.

Agar media gambar bermanfaat, hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1). otentik, artinya secara jujur melukiskan obyek/peristiwa seperti kalau orang melihatnya; 2). sederhana, harus menunjukkan dengan jelas bagian-bagian pokok dari gambar tersebut, dan tidak terlalu kompleks; dan 3). ukuran relatif, untuk mempermudah orang membayangkan ukuran benda yang sebenarnya dengan menampilkan gambar tersebut dengan benda lain yang lebih dikenal siswa.

Dalam Depdiknas ( 2002: 21 ), ada beberapa pendekatan membaca permulaan. Di antaranya adalah pendekatan dengan metode sintesa (montessori ). Montessori memperkenalkan permainan membaca dimulai dari unsur huruf. Permainan membaca montessori dilakukan dengan menggunakan bantuan gambar pada setiap memperkenalkan huruf, misalnya huruf “a” disertai dengan gambar ayam, apel, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar