Jumat, 13 November 2015

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

a. Pengertian Pembelajaran  Kooperatif.
Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam  satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi.  Dalam model  ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan  membantu sesama anggota kelompok untuk  belajar.
Tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pengalaman sikap  kepemimpinan dan  membuat keputusan  dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.
b. Landasan Pemikiran Cooperative Learning
Pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivitas adalah Cooperative Learning. Cooperative Learning muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin berkelompok bekerja sama untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
c. Tujuan Cooperative Learning
Cooperative Learning merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Cooperative Learning disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dalam pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama siswa yang berbeda latar belakangnya.
d. Efek-Efek Cooperative Learning
Cooperative Learning mempunyai efek yang berarti terhadap penerimaan yang luas terhadap keberagaman ras, budaya dan agama, sastra, kemampuan dan ketidakmampuan.
Tiga macam hasil ang dicapai dari model pembelajaran ini:
- Efeknya pada perilaku kooperatif
Kebanyakan orang menjunjung tinggi perilaku kooperatif dan percaya bahwa perilaku itu merupakan tujuan penting bagi pendidikan banyak kegiatan ekstra kulikuler di sekolah seperti olahraga tim, produksi drama dan musik.
- Efeknya terhadap toleransi keberagaman
Cooperative Learning  tidak hanya mempengaruhi toleransi dan penerimaan yang lebih luas terhadap siswa-siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga dapat mendukung tercapainya hubungan yang lebih baik diantara siswa-siswa dengan ras dan etnis yang beranekaragam.
- Efeknya pada prestasi akademik
Salah satu aspek penting Cooperative Learning adalah bahwa selain pendekatan ini membantu meningkatkan perilaku kooperatif dan hubungan kelompok yang lebih baik diantara para siswa, pada saat yang sama ia juga membantu siswa dalam pembelajaran akademiknya.
e. Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan Cooperative Learning
Proses demokrasi dan peran aktif merupakan ciri yang khas dari lingkungan pembelajaran kooperatif. Dalam pembentukan kelompok, guru menerapkan struktur tingkat tinggi dan guru juga mendefinisikan semua prosedur. Meskipun demikian, guru tidak dibenarkan mengelola tingkah laku siswa dalam kelompok secara ketat dan siswa memiliki ruang dan peluang untuk secara bebas mengendalikan aktivitas-aktivitas di dalam kelompoknya. Selain itu, pembelajaran kooperatif menjadi sangat efektif jika materi pembelajaran tersedia lengkap di kelas, ruang guru, perpustakaan ataupun di pusat media.
f. Langkah-Langkah Cooperative Learning
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yanng menggunakan pembelajaran kooperatif.
- Fase pertama menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa belajar
- Fase kedua yaitu guru menyajikan informasi pada siswa dengan cara demonstrasi atau membuat bacaan.
- Fase ketiga adalah mengorganisasikan wa ke dalam kelompok kooperatif.
- Fase ke empat, membimbing kelompok erja dan belajar.
- Fas kelima merupakan fase guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari.
- Fase terakhir yaitu guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar