Kamis, 05 November 2015

Mind Mapping

Mind Mapping

a. Sejarah Mind Mapping

Tony Buzan penemu metode ini mengemukakan bahwa Mind Map adalah sebuah “peta pikiran” yang menggunakan unsur-unsur utama dari memori, asosiasi, lokasi, keistimewaan, dan yang mengarahkan semua keterampilan otak kiri dan otak kanan. Mind Map juga membuat dan mendorong percepatan aliran berbagai pikiran kreatif dan inovatif berdasarkan sifat multi-ordinasi yang dimiliki oleh kenyataan sehingga membiarkan otak anak dibiarkan untuk menyatakan ekspresi dan ekspansi individualnya sendiri yang tak terbatas dengan cara sederhana namun penuh rahasia untuknya.

Mind Map berperan pada otak anak untuk melihat gambaran-gambaran yang telah mereka kenal (sebuah gambar bernilai ribuan kata) serta asosiasi dan berbagai hubungan yang mereka buat tanpa dibatasi oleh aturan tata bahasa dan sematik. Mind Map seketika memberikan gambaran menyeluruh kepada anak, sekaligus memberikan kesempatan baginya untuk menghimpun hal-hal yang terkait lebih erat satu sama lain. Mind Map bagi anak-anak merupakan alat menakjubkan yang bisa memberi mereka kesempatan untuk membuka diri dan menjelajahi ruang-ruang memori, pemahaman, pemikiran kreatif, analisis, persiapan untuk tugas sekolah, tinjauan dan ekspresi diri (Buzan, 2007:76).

Wycoff (2003:63) menambahkan bahwa teknik pemetaan pikiran (Mind Mapping), salah satu keterampilan yang paling efektif dalam proses berpikir kreatif. Pemetaan pikiran mirip dengan outlining, tetapi lebih menarik secara visual, dan melibatkan kedua belahan-otak. Dalam pemetaan pikiran, tidak ada aturan seperti dalam outlining yang harus mengikuti format yang kaku dengan dengan huruf besar, angka, penomoran Romawi, dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh pemetaan pikiran yang tidak bersifat membatasi, dan membiarkan informasi mengalir lebih leluasa di dalam pikiran. Informasi juga mengatur dirinya sendiri dalam kelompok-kelompok sendiri saat mengalir dari pikiran ke lembaran kertas. Dalam pemetaan pikiran, gagasan dan pemikiran dapat mengalir bebas.

Wycoff (2003:67) menambahkan pemetaan-pikiran adalah pencatatan nonlinier, tetapi tidak semua bentuk pencatatan nonlinier temasuk pemetaan pikiran. Sewaktu mengembangkan dan meneliti teknik ini, Buzan menyadari bahwa ada beberapa keuntungan tertentu yang diperoleh dari tiap unsur pemetaan pikiran. Unsur-unsur itu adalah:
1. Fokus pusat yang berisi citra atau lambang gambar masalah atau informasi yang dipetakan, diletakkan ditengah halaman.
2. Gagasan dibiarkan mengalir bebas tanpa penilaian.
3. Kata-kata kunci digunakan untuk menyatakan gagasan.
4. Hanya satu kata kunci ditulis perbaris.
5. Gagasan kata kunci dihubungkan ke fokus pusat dengan garis.
6. Warna digunakan untuk menerangi dan menekankan pentingnya sebuah gagasan.
7. Gambar dan lambang digunakan untuk menyoroti gagasan dan merangsang pikiran agar membentuk kaitan yang lain.

b. Mind Mapping dalam Pembelajaran

Cara meringkas materi pelajaran yang kemudian dituangkan dalam Mind Mapping mempunyai beberapa langkah-langkah, antara lain:
1) Membaca terlebih dahulu seluruh isi materi dan memahami secara materi secara utuh.
2) Memilih kata-kata kunci/ istilah penting/ kalimat utama.
3) Setelah seluruh kata kunci selesai ditemukan, kemudian atur kata kunci tersebut sehingga menjadi struktur yang paling mudah dipahami dan dimengerti.
Sedangkan secara garis besar, langkah yang digunakan dalam membuat Mind Mapping menurut Buzan (2007:15) adalah:
1. Sediakan kertas putih pada posisi landscape, letakkan pokok masalah di tengah kertas. Hal ini memberi kebebasan otak untuk mengungkapkan pikiran dengan lebih bebas ke segala arah.
2. Gunakan gambar, simbol atau foto untuk menggambarkan permasalahan pokok. Gambar, simbol, dan foto mempunyai makna yang luas dan membantu memunculkan imajinasi, memfokuskan pikiran, konsentrasi, serta mengaktfikan otak.
3. Gunakan warna, agar lebih menarik sekaligus dapat mengembangkan kreativitas. Warna membuat mind mapping lebih hidup serta mengembangkan pemikiran yang kreatif.
4. Hubungkan cabang-cabang utama dengan sub pokok masalah. Cabang-cabang tersebut dihubungkan sesuai tingkatannya agar lebih mudah dimengerti dan diingat.
5. Buat garis lengkung seperti cabang pohon. Garis lengkung yang teratur lebih menarik daripada garis lurus yang mudah membuat otak bosan.
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis sub pokok bahasan. Kata kunci tunggal memberikan lebih banyak daya dan fleksibilitas dalam mind mapping.
7. Gunakan gambar atau simbol untuk memberi deskripsi pada sub pokok bahasan. Gambar digunakan untuk mewakili banyak kata-kata. Dengan gambar, kata-kata rumit yang banyak dapat terangkum dalam sebuah gambar.

Agar penggunaan Mind Mapping menjadi efektif, maka harus ada dukungan dari orang tua di rumah serta guru di sekolah, antara lain dengan menjadikan Mind Mapping sebagai suatu kebiasaan baru. Otak itu ibarat otot, semakin dilatih maka semakin kuat dan terampil. Begitu juga keterampilan anak dalam membuat Mind Mapping, maka dari itu diperlukan kerjasama serta peran orang tua dan peran guru sebagai berikut:
1) Peran Orang Tua di Rumah
Orang tua berperan penting dalam proses belajar anak di luar jam sekolah atau saat di rumah. Untuk itu, perlu dukungan positif dari orang tua agar pembelajaran yang dilaksanakan oleh anak di sekolah mendapat dukungan (reinforcement) saat di rumah dengan cara:
a) Mintalah anak untuk membuat Mind Mapping dari materi yang telah dipelajari.
b) Biasakan anak untuk meminta tanda tangan/ paraf pada lembar kerja Mind Mapping.
c) Memberi nilai dan pujian pada setiap hasil karya Mind Mapping.
d) Menyimpan karya Mind Mapping dalam wadah khusus dan terkumpul.
e) Saat ulangan, pastikan anak menggunakan Mind Mapping untuk melakukan kaji ulang (Recall).
f) Tunjukkan betapa efisien dan efektif Mind Mapping dalam hal belajar.
2) Peran Guru di Sekolah
Peran guru dalam pembelajaran di sekolah merupakan faktor yang penting dalam membentuk kemampuan siswa dalam belajar di sekolah. Saat di sekolah, guru menjadi peran utama yang menentukan tingkat kemampuan belajar siswa. Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran Mind Mapping, maka yang harus dilaksanakan oleh guru adalah:
a) Menerangkan materi pelajaran dengan metode Mind Mapping.
b) Membiasakan peserta didik menjawab materi ujian dengan kata-kata kunci, sedangkan cara penjelasannya dapat menggunakan kata-kata sendiri/ bukan dihafal mati.
c) Membiasakan siswa memahami materi pelajaran, logika berpikir, dan argumentasi.
d) Membiasakan siswa memaparkan isi materi pelajaran dan presentasi dengan Mind Mapping.
e) Penugasan ringkasan materi dalam bentuk Mind Mapping, sehingga menghasilkan ide yang unik serta berbeda tiap individu.

Daftar Pustaka

Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map: The Ultimate Book of Mind Maps. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Wycoff, Joyce. 2003. Menjadi Super Kreatif Melalui Metode Pemetaan Pikiran. Bandung: Kaifa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar