Rabu, 11 November 2015

Pengertian Morfologi

Pengertian Morfologi

Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti bentuk dan kata logi yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.

Menurut Ramlan pengertian morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk beluk bentuk kata serta perubahan bentuk kata serta perubahan bentuk kata terhadap arti dan golongan kata.
Bentuk kata yaitu ;
-Kata dasar, contohnya sepeda
-Kata berimbuhan, contoh berepeda
-Kata majemuk, contohnya sapu tangan
-Kata ulang, contohnya berbondong-bondong

Pembagaian bentuk kata menurut C.A. Mees yang berkebangsaan Belanda terdiri dari:
-Kata benda
-Kata kerja
-Kata sifat
-Kata ganti
-Kata bilangan
-Kata depan
-Kata sandang
-Kata Sambung
-Kata seru
-Kata keterangan.

Perbedaan golongan arti kata – kata tidak lain disebabkan oleh perubahan bentuk kata. Karena itu, maka morfologi, disamping bidangnya yang utama menyelidiki seluk beluk bentuk kata, juga menyelidiki kemungkinan adanya perubahan golongan arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata. Arti kata ini misalnya, bersepeda dan sepeda, yang berarti sepeda, artinya benda yang mmilki roda dua yang dijalankan dengan cara dikayuh. serta bersepeda, artinya kegiatan menggunakan sepeda.

Jadi arti kata hanya mengartikan kata tesebut. juga bisa dilihat dari sepeda dan bersepeda dengan diberi imbuhan maka kata sepeda dan bersepeda pun menjadi beda. Jos Daniel Perera meberi batasan morfologis (proses), yaitu Morfemis adalah proses perubahan dari golongan kata yang satu lalu berubah menjadi golongan kata yang lain akan tetapi dengan kata dasar yang sama. misalnya sepeda menjadi bersepeda arti (sanksekerta) hanya untuk kata dasar (sepeda), makna (arab), untuk menunjukan arti – arti imbuhan gramatikal, contohnya bersepeda dll.

Proses Morfologi

Proses morfologik ialah proses pembentukan kata – kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Dalam Bahasa Indonesia terdapat tiga proses morfologik, ialah proses pembubuhan afiks (afiksasi), proses pengulangan (reduplikasi), dan proses pemajemukan (pemajemukan).Disamping tiga proses morfologik tersebut di atas, dalam bahasa Indonesia sebenarnya masih ada satu proses lagi yang disini disebut zero. Proses ini hanya meliputi sejumlah kata tertentu, ialah kata – kata makan, minum, minta, dan mohon, yang semuanya teramsuk golongan kata verbal yang transitif.

Macam – macam Proses Morfologi
1.Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)
Afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai morfem bebas. Morfem bebas merupakan kata dasar yang dapat berdiri sendiri. Kata dasar dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja, dll. Penggabungan morfem bebas dan morfem terikat akan membentuk kata jadian.
Afiksasi terdiri atas:
a.prefiks (ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
b.sufiks (–kan, –an, –i),
c.infiks (–el-, -em-, -er-),
d.konfiks (ber-kan, ber-an, per-kan, per-an, per-i, pe-an, di-kan, di-i, me-kan, me-i, ter-kan, ter-i, ke-an), dan
e.simulfiks (memper-kan, memper-i, diper-kan, diper-i).

Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa Indonesia
Komposisi adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk ialah gabungan kata dasar yang telah bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti baru (Alisjahbana, 1953).
Contoh :Keras+kepala = keras kepala
Kamar+mandi = kamar mandi
Mata+pelajaran = mata pelajaran
Kumis+kucing = kumis kucing
Kumis kucing dalam arti ‘sejenis tanaman’ adalah kata majemuk, tetapi kumis kucing dalam arti ‘kumis dari seekor kucing’ bukanlah kata majemuk.Pokok kata (tidak bisa diartikan jika sendiri), tetapi setelah bergabung kemudian mempunyai arti sendiri disebut pemajemukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar